Jakarta, CNN Indonesia

Publik dikejutkan dengan kasus Ferienjob alias perdagangan orang terselubung. Hal itu diketahui setelah Bareskrim Polri melaporkan 1.047 mahasiswa menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Mereka, kata polisi, menjadi korban dengan modus program magang (fereinjob) ke Jerman. Temuan tersebut berdasarkan laporan KBRI Jerman bahwa ada empat mahasiswa menjadi korban TPPO.

“Setelah dilakukan pendalaman, hasil yang didapatkan dari KBRI bahwa program ini dijalankan oleh 33 universitas yang ada di Indonesia,” Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro dalam keterangan tertulis, Rabu (20/3).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-fakta seputar TPPO berkedok magang.

1. Kerja fisik demi tutup kekurangan tenaga kerja

Ferienjob sebenarnya bukan program abal-abal bikinan pelaku. Program tersebut merupakan kerja paruh waktu dalam masa liburan, bukan magang.

Sebenarnya, tujuan program tersebut adalah mengisi kekurangan tenaga kerja fisik di berbagai perusahaan di Jerman. Sehingga, program itu sama sekali tidak berkaitan dengan akademis peserta.

Kemudian, peserta Ferienjob memiliki masa kerja selama 90 hari dalam jangka waktu 12 bulan dan tidak dapat diperpanjang.

Dalam laman resmi KBRI Berlin, jenis pekerjaan yang dilakikan umumnya kerja fisik, seperti angkat kardus logistik, cuci piring di restoran atau porter bandara.

2. Klaim magang setara 20 SKS

Sosialisasi program Ferienjob di universitas dilakukan PT Cvgen dan PT Sinar Harapan Bangsa (SHB). Pelaku mengiming-imingi peserta dengan menjanjikan program magang setara dengan 20 SKS perkuliahan.

Selain itu, mereka juga mengatakan program tersebut terdaftar di Kemdikbud Ristek. Padahal, Djuhandani menyebut PT SHB tidak pernah terdaftar dalam program MBKM Kemendikbud Ristek atau perekrut tenaga kerja di Kemenaker.

Sehingga, perusahaan seharusnya tidak bisa merekrut dan mengirim pekerja Indonesia untuk bekerja atau magang di luar negeri.

Di sisi lain, mahasiswa diminta membayar biaya pendaftaran Rp150 ribu dan pembuatan LOA sebesar 150 euro. Selain itu, ada beban biaya 200 euro untuk working permit sebagai syarat pembuatan visa.

Belum selesai sampai di situ, mahasiswa juga dibebankan biaya talangan Rp30 juta-Rp50 juta yang akan dipotong dari penerimaan gaji tiap bulan.

Lanjut ke sebelah…






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *