Bandung, CNN Indonesia —
PJ Walikota Bandung Bambang Tirtoyuliono bersama Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Asep Kuswara lakukan pengecekan kendaraan-kendaraan yang akan mengangkut pemudik di Terminal Bus Cicaheum.
Sasaran pengecekan yakni kendaraan bus yang tak layak jalan sampai dengan bus yang menggunakan klakson telolet.
“Telolet itu tidak boleh. Pertama, karena untuk power (kekuatan) itu dari angin, sementara angin itu untuk penggerakan sistem rem. Kedua, ambang batasnya melebihi, 83 – 118 desible itu maksimal suaranya,” kata Asep Kuswara usai pemeriksaan, Rabu (3/4)
Lanjut Asep, pengecekan lainnya meliputi nomor rangka kendaraan, sistem pengereman, sistem penerangan, sistem kemudi, sistem suspensi, mesin/sistem penggerak.
Selanjutnya, kembang ban (minimal 1mm dan tidak vilaknisir), kaca tidak pecah, dan alat tanggap darurat (P3K, pemecah kaca, Apar dan alat penunjang lainnya).
Sementara itu, PJ Walikota Bandung Bambang mengatakan ada sekitar 720 armada disiapkan untuk mengangkut para penumpang.
Hingga saat ini belum ada laporan soal tidak laik jalan bus yang beroperasi di masa musim lebaran.
“Sampai saat ini belum ada laporan menyatakan kendaraan itu tidak laik. Kita minimalisir, kalau tidak laik, kita tidak akan izinkan untuk beroperasi,” ujarnya.
Ia pun menegaskan, bagi semua pengemudi untuk dilakukan tes urine. Hal itu sebagai upaya pencegahan jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Semua pengemudi itu dilakukan tes urine. Kita tidak ingin ada celah sedikitpun, yang akibatnya tidak nyaman bagi semua. Ini untuk menciptakan kenyamanan bagi pemudik,” tuturnya.
(csr/isn)