Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua DPR RI Puan Maharani melontarkan pantun dalam pidatonya di Rapat Paripurna ke-15 penutupan masa sidang IV tahun 2023-2024, Kamis (4/4).
Puan menyebut tahapan pemilu kali ini telah memasuki tahap gugatan sengketa. Menurut dia, Pemilu adalah amanat demokrasi yang telah diamanatkan konstitusi untuk melaksanakannya dengan umum, bebas, jujur, dan adil.
Puan berharap gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK) yang tengah berlangsung saat ini menjadi jalan untuk menyempurnakan demokrasi di Indonesia.
“Penanganan PHPU yang sedang berlangsung saat ini di MK hendaknya menjadi jalan dalam menyempurnakan demokrasi di Indonesia, dalam memperteguh komitmen aparatur negara, parpol, dan penyelenggara pemilu untuk menjadikan pemilu yang bermartabat sesuai amanat konstitusi,” ucap Puan.
Mengakhiri pidatonya, Puan kemudian melontarkan dua di hadapan peserta Rapat Paripurna. Dia sempat tak kuasa menahan tawa saat melontarkan pantun tersebut.
“Jalan-jalan ke kota Medan, malam harinya melihat bulan. Hati senang bertemu Ramadan, mari kita bermaaf-maafan,” kata Puan.
Selepas Rapur, ditanya lebih jauh soal pidatonya, Puan mengaku menghormati proses sidang di MK yang akan berlangsung hingga 22 April mendatang. Dia tak bicara tegas soal arah partainya ke depan terutama peluang untuk menjadi oposisi.
Puan menyebut partainya belum mengambil keputusan soal itu. Sebab pemerintahan yang baru akan dilantik pada Oktober mendatang.
“Masih lama, Oktober masih lama. Sabar,” ucap Puan.
(thr/bmw)