Jakarta, CNN Indonesia —
Sebanyak 11 jenazah korbanĀ kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Sebelumnya, belasan jenazah ini berada di RSUD Karawang.
“Betul dari 12 jenazah korban laka lantas 11 jenazah sudah dipindahkan ke RS POLRI, dan yang 1 sudah dibawa pihak keluarga,” kata Kasi Humas Polres Karawang Ipda Kusmayadi saat dikonfirmasi, Rabu (10/4).
Kusmayadi menyebut pemindahan belasan jenazah korban itu dilakukan pada hari ini sekitar pukul 12.00 WIB. Kata dia, hal ini dilakukan untuk mempercepat proses identifikasi.
“Untuk percepatan proses identifikasi,” ujarnya.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto membenarkan soal pemindahan jenazah korban kecelakaan maut tersebut.
Hariyanto menerangkan dalam proses pemindahan itu pihaknya menerima 13 kantong jenazah yang terdiri dari 11 jenazah dan dua bagian tubuh.
“Sesuai laporan awal 12 korban laka lantas, dan sudah 1 teridentifikasi dari gigi atau odontologi,” ucap Hariyanto.
“Sambil menunggu pemeriksaan DNA yg lagi di periksa, semua dilakukan guna memberikan kemudahan layanan bagi keluarga korban,” imbuhnya.
Kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek lajur contraflow pada Senin (8/4) sekitar pukul 08.15 WIB. Peristiwa ini menyebabkan 12 orang tewas dan dua lainnya luka-luka.
Insiden bermula saat kendaraan GranMax yang mengarah ke Cikampek di lajur contraflow diduga mengalami masalah dan hendak menepi di bahu jalan. Mobil GranMax itu melaju terlalu ke kanan, sementara dari arah berlawanan ada bus yang melaju menuju Jakarta.
Tabrakan pun tak terhindarkan. Kemudian, ada mobil Daihatsu Terios yang menabrak bus dan GranMax yang berada di depannya.
Dari hasil olah TKP, polisi menduga mobil GranMax itu melaju dengan kecepatan lebih dari 100 km/jam. Selain itu, tidak ditemukan ada jejak pengereman.
Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyana mengungkapkan 12 korban tewas dalam kecelakaan maut tersebut mengalami luka bakar 90 hingga 100 persen. Karenanya, diperlukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk melakukan identifikasi.
“Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus, memang 1 sampai 2 yang masih bisa dikenali namun akibat ada benturan, wajah sudah berubah bentuk,” kata dia di RSUD Karawang, Selasa (9/4).
(dis/gil)