Jakarta, CNN Indonesia —
Wali Kota Medan Bobby Nasution meminta maaf ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sumatera Utara Musa Rajekshah alias Ijeck soal klaim dicalonkan DPP Partai Golkar sebagai calon gubernur Sumatera Utara.
Bobby mengakui pernyataannya dapat menyinggung Ijeck dan Golkar Sumut. Oleh karena itu, ia menyampaikan permintaan maaf melalui media massa.
“Secara pribadi saya mohon maaf kepada DPD Golkar Sumut dan Bang Ijeck. Kalau undangan itu menyinggung Golkar Sumut ataupun pribadi,” ucap Bobby di Lapangan Merdeka Medan, Selasa (9/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bobby mengatakan sebenarnya ingin menemui Ijeck dan meminta maaf secara langsung. Namun, Ijeck sedang tidak berada di Medan.
Dia menjelaskan memang hadir di acara Golkar atas undangan sebagai calon wali kota Medan dan calon gubernur Sumatera Utara. Ia tak mengira pengakuannya justru menyinggung DPD Golkar Sumatera Utara.
“Yang pasti diundang kemarin itu belum ada menyebutkan si A jadi calon ini, si B jadi calon ini, belum. Kita ikuti apa arahan dari Pak Airlangga. Itu yang harus kita ikuti dulu,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Penjaringan Calon Kepala Daerah DPD Partai Golkar Sumut Riza Fakhrumi Tahir mengkritik klaim Bobby sebagai calon gubernur Sumatera Utara dari Partai Golkar.
Dia berkata Bobby baru mendapatkan penugasan, belum ditetapkan sebagai calon yang diusung. Riza heran kenapa Bobby sudah mengklaim hal tersebut.
“Saya juga heran proses baru satu tahap dilaksanakan, kok sudah bicara diputuskan menjadi calon? Jadi tahapan itu masih panjang. Kok sudah mengklaim dapat dukungan?” ucapnya.
Riza berkata Golkar Sumut sedang menjaring nama calon gubernur hingga 23 April. Menurutnya, Ijeck menjadi nama kuat dalam bursa calon gubernur Sumut.
“Pak Ijeck juga nantinya akan mendaftar. Apalagi Golkar sudah punya success story pada pileg dan pilpres. Di Sumut kita menang,” ujar Riza.
Dia menambahkan, “Jangan ujuk-ujuk baru kemarin sore jadi kader Golkar, kemudian mendaftar dan mengaku sebagai orang Golkar. Kualifikasinya harus jelas, pengabdiannya kepada partai ini harus jelas.”
(dhf/chs)