Bandar Lampung, CNN Indonesia —
Puluhan pengguna kendaraan roda empat (pribadi) sempat ricuh dan memblokade jalan di dermaga eksekutif Pelabuhan Bakauheni, Minggu (14/4), lantaran dipicu kendaraan lain yang menyerobot antrean.
Mereka yang akan menyeberang ke Pulau Jawa ini sebelumnya sempat antre di kantung parkir dermaga eksekutif selama 7 jam sejak pukul 16.00 WIB hingga pukul 21.30 WIB.
Para pengguna kendaraan roda empat ini memprotes petugas ASDP Bakauheni karena sudah mendahulukan kendaraan yang terakhir tiba di pelabuhan.
Salah seorang pemudik asal Palembang, Sumatera Selatan, Rizal, ditemui di lokasi, merasa kesal sebab dirinya sudah lama mengantre di kantung parkir dermaga eksekutif Pelabuhan Bakauheni. Tiba-tiba, dirinya diserobot kendaraan lain yang langsung naik ke kapal.
“Kami ini datang sudah sesuai mengikuti antrean. Tertib kami sudah, antre parkir 1 jam, 4 jam, hingga 7 jam juga kita sudah tunggu,” cetus dia, Minggu (14/4) malam.
Ia mengutarakan tiga baris kendaraan, termasuk kendaraannya, di kantung parkir dermaga eksekutif, ditahan untuk tidak masuk kapal oleh petugas ASDP karena giliran.
Herannnya, ia melihat ada barisan kendaraan lain yang baru sampai malah didahulukan oleh petugas naik kapal.
“Ada tiga barisan kendaraan kami ini yang antre diberhentikan karena kapal penuh. Tiba-tiba ada dua baris mobil kok masuk, bahkan ada mobil baru masuk jam 19.00 WIB sudah duluan naik kapal,” ucap dia.
Tidak terima dengan hal tersebut, Rizal dan pemudik kendaraan lainnya keluar dari kendaraan dan langsung memprotes ke petugas ASDP Bakauheni.
“Ya gimana enggak kesel coba mas, dari jam 16.00 WIB sore saya ini sudah nunggu antrean. Begitu kapal sandar di dermaga eksekutif, ada kendaraan lain masuk ke dalam kapal,” bebernya dengan nada kesal.
Pihaknya pun ingin mengetahui alasannya ke petugas adanya kendaraan baru tiba didahulukan naik kapal.
“Ada apa coba? Kenapa dispesialkan? Kalau memang tadi itu [kendaraan] VVIP, ya boleh saja saya terima. Tapi harus diberi tahu VVIP-nya itu siapa. ASDP harus jawab, siapa sebenarnya yang dispesialkan,” terangnya.
“Saya tunggu lama enggak apa-apa, tapi karena ada yang didahulukan seperti dispesialkan enggak terima, karena kami juga sama bayar kok,” pungkasnya.
Sementara, Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin saat dikonfirmasi terkait adanya kejadian tersebut mengatakan ada koordinasi kurang baik antara petugas saat pergantian shift kerja.
“Kami menyampaikan permohonan maaf kepada pemudik atas apa yang terjadi, sekali lagi kami mohon maaf,” kata dia.
Menurutnya, kondisi saat ini adalah puncak arus balik lebaran dengan kepadatan kendaraan di pelabuhan.
Selain itu, insiden itu bisa juga terjadi karena adanya kesalahan jalur antrean. Yakni, ada kekeliruan pengarahan pengguna kendaraan yang bergiliran masuk kapal.
“Mungkin saja ada koordinasi petugas kurang baik, dan kesalahan ke jalur antrean yang seharusnya belum giliran,” tukasnya.
Pada H+3 arus balik pada Minggu (14/4), kendaraan roda empat pemudik yang akan kembali ke Pulau Jawa bergulir berdatangan dari jalan tol Lampung dan jalur arteri Jalinsum, sehingga membuat kepadatan kendaraan.
(zai/arh)