Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kecamatan Makale dan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, yang menelan korban jiwa hingga 20 orang.
“Saya mohon kesediaannya untuk direlokasi, jadi tempatnya dipindah ke tempat yang lebih aman,” kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (20/4).
Pernyataan Muhadjir tersebut disampaikan saat meninjau langsung lokasi longsor di Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulsel pada 19 April 2024.
Bencana longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi pada wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil pada Sabtu (13/4) pukul 22.30 Wita.
Longsoran menimbun enam rumah di Kecamatan Makale dan satu rumah di Makale Selatan, serta menelan 20 korban jiwa. Sebanyak 16 orang ditemukan meninggal dunia di Makale, sedangkan empat orang lainnya di daerah Makale Selatan.
Muhadjir mengatakan lokasi terjadinya longsor kurang layak untuk ditempati sebagai pemukiman warga. Menurutnya, daerah yang ditempati tidak aman karena berada di kawasan perbukitan terjal, sehingga akan dilakukan relokasi pemukiman ke tempat yang lebih aman.
“Jangan lagi ambil risiko. Nanti akan kita minta warga yang memang tempatnya tidak layak dan rawan bencana longsor itu bisa kita relokasi,” katanya.
Muhadjir juga meminta pemerintah daerah segera mengimbau warga pindah dari daerah rawan longsor, mengingat dalam pengecekan yang dilakukan oleh BNPB masih terdapat retakan yang harus diwaspadai.
Ia khawatir dengan musim hujan yang masih sering terjadi akan membahayakan warga.
Untuk lahan relokasi warga terdampak dan warga yang tinggal di tempat rawan tersebut akan dibicarakan dengan Pemerintah Kabupaten Tana Toraja dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Saya juga akan bicara dengan Ibu Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, mudah-mudahan semua lancar,” ujarnya.
Pemerintah juga segera memperbaiki infrastruktur dan akses jalan yang terputus karena longsor, salah satunya adalah jembatan yang menghubungkan dua kecamatan yang terkena dampak longsor.
“Ini akses satu-satunya yang sangat vital. Ini juga akan segera kita tangani. Sementara akan ada jembatan penghubung, untuk jangka panjang akan dibangun yang permanen dan kuat, sehingga tidak terjadi lagi seperti sekarang,” katanya.
(Antara/fra)