Jakarta, CNN Indonesia —
Capres nomor urut 1 di Pilpres 2024 Anies Baswedan bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (22/4).
Kedatangan Anies itu terjadi tak berselang lama usai MK menolak permohonan Anies-Muhaimin Iskandar (AMIN) secara keseluruhan dalam sengketa hasil Pilpres 2024.
Pantauan CNNIndonesia.com, Anies tiba pada pukul 17.46 WIB. Anies terlihat masih memakai setelan jas yang ia kenakan saat menghadiri persidangan MK hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedatangan Anies disambut langsung oleh Sekretaris Jenderal NasDem Hermawi Taslim, Ketua DPP NasDem Sugeng Suparwoto, dan sejumlah politikus NasDem lainnya.
Anies tak banyak bicara. Ia hanya tersenyum dan menjawab ‘nanti saja’ saat ditanya soal rencana kedatangannya hari ini. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian memasuki NasDem Tower untuk menemui Paloh secara langsung.
MK pada Senin telah menolak dua gugatan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan Anies-Muhaimin dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Dengan demikian, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tetap menjadi pemenang Pilpres 2024 sesuai hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU.
Meski begitu, suara penolakan mahkamah tak bulat. Ada tiga hakim yang menyatakan pendapat berbeda dissenting opinion dari putusan MK yaitu Saldi Isra, Enny Nurnaningsih, dan Arief Hidayat.
Sesaat sebelum meninggalkan Gedung MK usai pembacaan putusan permohonan sengketa Pilpres 2024 pada Senin siang, Anies pun tak banyak bicara saat diminta komentar oleh para wartawan peliput.
Anies hanya mengatakan bersama dengan Tim AMIN akan memberikan pernyataan kepada publik terkait keputusan MK.
“Kita tadi sudah mendengarkan keputusan dari MK. Jadi sore ini kita akan memberikan pernyataan terkait dengan putusan tadi,” jelas Anies.
Tim AMIN juga akan mempersiapkan beberapa butir pernyataan yang akan menjadi respons resmi atas keputusan tersebut.
“Berikan kami waktu untuk menyiapkan beberapa butir yang nantinya akan menjadi respons kami atas putusan,” imbuh eks Gubernur DKI Jakarta itu.
(khr, csp/kid)